ahau

ahau

ahau

Senin, 28 April 2014

Human Philosophical Reflections 2: Knowledge, Intelligence, Affection, and Freedom



Knowladge (Pengetahuan)



Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam masalah/proses bisnis tertentu.
Pengetahuan dapat juga diartikan sebagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.Pada saat seseorang memakai akal budinya untuk mengenali suatu kejadian tertentu yang belum pernah dirasakan sebelumnya itu dapat meunculkan sebuah Pengetahuan.
Contoh Pengetahuan:Seseorang yang mencicipi buah yang belum pernah dimakannya,maka orang tersebut akan memperolah pengetahuan yaitu tentang rasa,bentuk,ukuran,nama buah.
Ada jug seperti yang ada pada video berikut.



Pengetahuan Empiris:pengetahuan yang menekankan pengamatan dan pengalaman indrawi. Pengetahuan empiris dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri,sifat,dan gejala yang ada pada objek emipiris tersebut.

Pengetahuan rasionalisme:pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi.Pengetahuan ini bersifat apriopori,yakni tidak menekankan pada pengalaman.

Sifat2 Pengetahuan:
  • Pengetahuan yang disebut perseptif,ketika sambil muncul secara spontan,pengetahuan itu memungkinkan orang untuk menyesuaikan dirinya secara langsung dengan situasi yang disajikan.Pengetahuan dalam arti ini lebih menyatakan dirinya melalui gerakan tangan,tingkah laku,gerakan-gerakan,sikap-sikap,tindakan,serta jerit teriakan,daripada dengan perkataan yang dipikirkan atau dengan keterangan yang jelas. 
  • Pengetahuan yang bersifat refleksif,ketika pengetahuan itu membuat objektif kodrat dari suatu realitas apa pun juga.Pengungkapannya adalah,baik dalam bentuk ide,konsep,definisi,serta putusan-putusan maupun dalam bentuk lambang,mitos,atau karya-karya seni.
  • Pengetahuan yang bersifat diskursif,ketika pengetahuan itu memperhatikan suatu aspek dari benda kemudian suatu aspek yang lain,ketika pengetahuan itu pergi dan datang dari keseluruhan ke bagian-bagian,dan dari bagian-bagian ke keseluruhan.Pengetahuan dalam arti ini lebih menampakkan diri sebagai sesuatu yang datang dari sebab ke akibat dan dari akibat ke sebab,dari prinsip ke konsekuensi dan dari konsekuensi ke prinsip,dan sebagainya
  • Ada pula yang disebut pengetahuan intuitif,ketika pengetahuan menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya,keseluruhan dalam satu bagian, sebab dalam akibat,konsekuensi dalam prinsip,dan sebagainya.
  •  Pengetahuan bersifat induktif, bila menarik yang universal dari yang individual.
  • Pengetahuan bersifat deduktif, jika menarik individual dari yang universal.

Intelligenci (Pengertian)

Istilah Inteligensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere (bahasa Latin).Kata intellegere terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal,dan kata legere yang berarti membaca atau menangkap.Kata intellegere dengan ini berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam.
Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi-situasi,dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi seperti persepsi,ingatan,konseptual,abstraksi,imajinasi,atensi, konsentrasi,seleksi relasi,rencana,ekstrapolasi,prediksi,kontrol (pengendalian),memilih, mengarahkan.Berbeda dengan naluri,kebiasaan,adat istiadat,hafalan tanpa mempergunakan pikiran,tradisi.

Effection (Afektivitas)

Afektivitas tidak sama dengan pengetahuan,namun menjadi penggerak atau penyebab dan sekaligus akibat dari proses pengetahuan manusia dalam arti penerapannya dalam bentuk perbuatan atau tindakan.Afektivitas membedakan manusia dengan binatang dan tumbuhan.Afektivitas bersifat manusiawi.Afektivitas membuat kita dapat berinteraksi dengan orang lain.Afektivitas berkenaan dengan perasaan (takut dan cinta).Apabila ada sesuatu hal yang menarik perhatian kita maka kita akan terpesona dengan hal tersebut.Begitu juga sebaliknya.Apabila ada sesuatu yang membuat kita takut, maka kita akan berusaha menjauhkan diri dari hal tersebut.Afektivitas memperlihatkan gaya berbicara, tanda-tanda yang diberikan, ekspresi muka, dan lain sebagainya.Afektivitas mendorong kita untuk mengikat diri pada seseorang,menjadi lebih kreatif,membela diri dan mengembangkan eksistensi (keberadaan) di dalam kehidupan.Afektivitas berasal dari pengetahuan dan mendorong kita melakukan sesuatu perbuatan.
Untuk mencapai afektivitas, subjek harus berada dalam kondisi dimana subjek akan melahirkan kegiatan afektif.Adapun kondisi-kondisi tersebut ialah:
  • antara subjek dan objek harus ada ikatan kesamaan atau kesatuan itu sendiri, karena ketika tidak ada kesamaan maka tidak akan ada afektivitas.
  • ketika objek dipandang memiliki sebuah nilai maka subjek akan melahirkan kegiatan afektif.
  • subjek akan dalam melakukan sebuah afektif harus ditunjang dengan sebuah sifat dasariah yang akan mendorong dia untuk lebih cenderung,selera,berkeinginan akan sesuatu yang pada akhirnya akan menimbulkan kegiatan afektif yang ternyata memang sesuai dengan sifat dasariah tersebut.
  • Mengenal.Dalam proses mengenal subjek akan mengalami kondisi dimana dia harus berusaha mendefinisikan objek yang akan dikenalinya dan ketika definisi tentang objek tersebut telah tercapai maka pada akhirnya akan lahir sebuah keputusan afektif apakah dia harus menyerang, mencintai,mempertahankan diri atau yang lainnya.
  • Imajinasi
Freedom (Kebebasan)

Kebebasan adalah kemerdekaan, tak ada tekanan, paksaan, ketakutan, sebuah kondisi yang memungkinkan kita untuk menjadi diri sendiri dan membuat pilihan tanpa ada intervensi apapun dari pihak manapun.
Kebebasan bukan berarti tanpa sebuah keterikatan,namun keterikatan terjadi saat dengan sadar diri rela untuk mengikatkan diri.
Secara ringkas Louis Leahy membedakan tiga macam atau bentuk kebebasan,yaitu kebebasan fisik,kebebasan moral dan kebebasan psikologis.
  • Kebebasan fisik menurut Louis Leahy adalah ketiadaan paksaan fisik.Artinya adalah tidak adanya halangan atau rintangan-rintangan eksternal yang bersifat fisik atau material.
  • Louis Leahy mendefinisikan kebebasan moral sebagai ketiadaan paksaan moral hukum atau kewajiban.Kebebasan moral tidak sama dengan kebebasan psikologis.Meskipun demikian antara keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat.Kebebasan moral mengandaikan kebebasan psikologis.Sebaliknya jika ada kebebasan psikologis belum tentu ada kebebasan moral. 
  • Kebebasan psikologis berarti ketiadaan paksaan secara psikologis.Orang dikatakan bebas secara psikologis jika ia mempunyai kemampuan untuk mengarahkan hidupnya.
v  

Sumber Utama:
-http://daljeliadit.blogspot.com/2012/11/manusia-diperlengkapi-dengan-afektivitas.html
-Slide Binus Maya Human Philosophical Reflections 2:Knowledge,Intelligence,Affection,and Freedom (diambil dan disarikan pada tanggal 22 April 2014 dari Slide Binus Maya)

Sumber Gambar:
-https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPKSuPzUsLPPAr80pL4iJci6Hbvj_npBQ3wOWsCbu3EttzpfC8AsOr141KJnvLWxmtPI3xF4hSGWEZyyIR_Z7xVBrlVfXL1MFqd9DF0qgSyAXiJHNLX5QWQrIRgBQWsLKQCD0zP4R1y6pH/s1600/ kumpulan+ ilmu+pengetahuan.jpeg (di unduh tanggal 27 april 2014)
- http://neurocapability.files.wordpress.com/2013/02/emotional-intelligence.jpg (di unduh tanggal 27 april 2014)
-http://cdn2.modernman.com/wp-content/uploads/2011/11/pda510a_mm.jpg (di unduh tanggal 27 april 2014)
-http://fc06.deviantart.net/fs71/f/2011/261/d/4/freedom_by_dominiksk-d4a6t4l.jpg (di unduh tanggal 28 april 2014)

Sumber Video:
-www.youtube.com (di unduh tanggal 28 april 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar